Senin, 30 September 2013

Fildtrip ke KPTT "Alto Cumulus"

Jum'at 27 September merupakan jadwal adik-adik alto cumulus untuk fildtrip. Kali ini mereka akan berpetualang ke KPTT ( Kursus Pertanian Taman Tani) yang berlokasi di Karang Duwet Salatiga. Pukul 07.30, kami berangkat dari Lebah Putih dengan diantar oleh Pak Gik. Sesampainya disana, kita disambut oleh kak Indri yang merupakan salah satu petugas dari KPTT.
Kita berkumpul dilobi terlebih dahulu untuk membentuk  kelompok sebelum diajak berkeliling dikebun. Kelompok A dipandu oleh buder Linto dan kelompok B dipandu oleh  buder Iben. Buder Linto dan buder Iben ini sangat ramah kepada adik-adik. Selain ramah, orangnya juga baik dan murah senyum. Oke saatnya beraksi. Tak lupa adik-adik memakai caping agar terlindung dari teriknya matahari. Kelompok A dan kelompok b berkeliling secara terpisah. Grup A diajak kekebun atas. Disini kita melihat berbagai jenis sayuran yang tumbuh subur. Ada sawi, terong, kulbis, labu dan masih banyak lagi. Semakin berjalan ke ujung, tercium aroma kurang sedap yang cukup menyengat. Kira-kira apa ya?...wah ada tumpukan kotoran hewan. Ternyata ada peternakannya juga. Berbagai jenis hewan ternak ada disini. Ada sapi perah,kambing, ayam kalkun yang sanga agresif, ayam kampung, bebek, ikan lele dan juga kelinci.
Ada yang menarik ketika kita menyusuri area peternakan ini. Ternyata kotoran-kotoran hewan ternak ini dikumpulkan disatu tempat untuk dijadikan pupuk. Pantas saja tanaman disini tumbuh subur walaupun musim kemarau seperti sekarang ini. Selain itu tanaman disini juga tergolong tanaman organik lho,karena tidakada unsur kimia seperti pestisida dan sebagainya. Semua bahan yang digunaan untuk pupuk merupakan bahan alami. Selesai berkeliling kebun, kemudian kita diajak untuk menanam bibit cabe. Terlebih dahulu tanah dipersiapkan kemudian dicampur dengan pupuk buatan, barulah dimasukkan kedalam plastik setelah itu bibit tanaman cabenya dimasukkan. Langkah terakhir adalah menyirami tanaman cabenya agar tidak mati. Cukup mudah kan.
Senangnya adik-adik sehari menjadi pak tani dan bu tani cilik. Berpanas-panasan, berkeliling kebun, melihat-lihat hewan ternak, menanam cabe dan ada satu yang tidak ketinggalan yaitu belanja membeli bibit tanaman. Oleh karena itu,kegiatan terakhir adik-adik sebelum pulang yaitu membeli bibit tanaman yang tersedia di KPTT. Ada bibit kol, brokoli, tomat dan juga cabe dengan harga yang sangat murah, cukup dengan Rp 500/bibit. Ada juga bibit tanaman lain seperti bibit buah durian, matoa, rambutan, kelengkeng dan masih banyak lagi dengan kisaran harga antara 10.000-20.000/bibit.
Tanaman yang sudah dibeli adik-adik bisa ditanam dipekarangan rumah masing-masing. Tujuannya adalah agar adik-adik tidak terbiasa untuk menikmati hasilnya saja melainkan bagaimana adik-adik bisa belajar dari cara menanamnya, cara merawatnya karena belajar dari berproses itulah yang lebih bermakna dari pada sekedar menikmati hasilnya.

Selasa, 24 September 2013

Snack Time

Iringan musik played a live khas Lebah Putih merupakan pertanda setiap pergantian jam. Kali ini waktu sudah menunjukkan jam 09.45, dan ini saatnya adik-adik untuk istirahat sekaligus snack time. Bagi beberapa anak, waktu makan adalah bagian favorit mereka setiap hari. Semua anak bergerombolan menuju ke tikar yang berada di lapangan. Masing-masing membuka bekal yang sudah dipersiapkan dari rumah. Ketika adik-adik membuka bekalnya satu per satu, antusiasnya serasa membuka kado. Rasa penasaran terlihat diraut wajah mungilnya. "wah, lihat kak, makananku banyak". Kata Rara salah satu murid cumulus. Ada juga beberapa adik yang saling bertukar atau berbagi makanan. Interaksi yang terjadi ketika snack time merupakan sarana untuk keakraban satu dengan yang lainnya.
Terlihat adik-adik menikmati bekalnya dengan lahap. Mungkin karena sudah lapar atau menu yang dibawakan merupakan menu favoritnya, dan bentuk makanan yang variatif dapat juga menggugah selera makan anak seperti halnya bekal yang dibawa Naila.Walaupun menunya sederhana namun nasi yang dibentuk boneka panda dan dihias sedemikian rupa terlihat sangat menarik dan unik. Setelah selesai waktu snack time, tidak lupa adik-adik clean up bekal dan bungkus sisa makanannya.
                                 

Koleksi Photo "Alto Stratus"


Koleksi Photo "Nimbo Stratus"


Koleksi Photo "Alto Cumulus"


Koleksi Photo "STRATUS"



Sumber Energi Alternatif "Fildtrip Nimbo Stratus"

Terlihat wajah ceria dan penuh semangat ketika adik-adik nimbo stratus akan melakukan fildtrip ke Getasan untuk belajar sumber energi alternatif. Fildtrip ini merupakan rangkaian kegiatan pembelajaran, dimana adik-adik sudah mendapatkan teorinya disekolah dan untuk memvisualisasikannya yaitu dengan kegiatan outdoor sesuai dengan materi yang sudah dipelajari. Pukul 07.00 kak Tyas dan adik-adik sudah berkumpul di Lebah Putih untuk melakukan persiapan sambil menunggu kedatangan Pak Gik yang akan mengantarkan kita. Jam 07.15 semua berbondong-bondong ke mobil untuk menuju lokasi. Perjalanan hanya berlangsung kurang lebih 15 menit. Sesampainya disana, rombongan adik-adik Lebah Putih disambut hangat oleh pak Yamto dan beberapa rekannya. 

Pak Yamto ini merupakan salah satu anggota dari kelompok tani ternak "Gondang Makmur" yang beranggotakan 11 orang. Ketuanya bernama bapak Karsadi dan bapak Yamto sendiri menjabat sebagai sekretaris. Banyak sekali sapi perah berada ditempat ini. Sapi-sapi ini berasal dari anggota kelompok tani tersebut dan kebanyakan sapi-sapinya masih produktif (masih menghasilkan susu banyak). Terlihat beberapa adik sangat antusias dan ingin mencoba untuk ikut memerah susu. Ada Afif, Angga, Izza dan beberapa lainnya yang tidak mau ketinggalan momen ini.
Kedatangan adik-adik sengaja dijadwalkan pagi agar bisa melihat secara langsung proses pemerahan susu. Tentunya hal ini menjadi suatu hal baru yang sangat menarik karena mereka belum pernah melihat proses seperti ini sebelumnya. Seru, menarik, dan ingin mencoba lagi. Itulah kesan yang dirasakan adik-adik ketika ikut memerah sapi dengan dibantu salah satu seorang petugas. Setelah puas dengan kegiatan memerahnya, kita bergeser ke kandang lainnya yang masih satu lokasi. Kandang itu berisi dua ekor anak sapi yang masih berusia satu bulan.
Sambil adik-adik melihat anak sapi yang sedang minum susu, Pak Yamto juga menjelaskan  tentang kisah suksesnya menjadi peternak sapi, memberikan nasehat kepada adik-adik dan juga menjelaskan tentang pembagian kerja ditempat ini. Jadi ada orang-orang tersendiri yang bertugas memerah susu, mencari rumput, memberi makan, membersihkan kandang ternak dsb. Disamping itu Pak Yamto juga menjelaskan tentang energi biogas.


Energi ini berasal dari kotoran-kotoran sapi. Jadi ketika kandang dibersihkan, kotorannya dibuang ke satu tempat yang pada akhirnya mengalir ketabung yang kedap udara. Dalam waktu singkat kotoran ini akan menguap dan uap ini akan berubah menjadi gas metana yang nantinya bisa digunakan untuk menyalakan kompor gas. Gas metana ini kemudian disalurkan kebeberapa pemukiman penduduk yang berada disekitar tempat peternakan. Gas dari kotoran sapi inilah yang disebut sebagai sumber energi alternatif.
Puas berada dikandang sapi, kita menuju ke pos untuk beristirahat sejenak. Kita disuguhi susu sapi yang masih hangat hasil perahan adik-adik tadi. Wah senangnya...langsung susu-susu itu diminum sampai habis. sruput.....ups gelasnya bocor!!! Rasanya susu ini lebih nikmat karena merupakan susu sapi murni dan tentunya lebih kental. Keseruan lain juga nampak ketika adik-adik memberi makan rumput kepada sapi-sapi peliharaan. Jam 09.30 kita semua berpamitan pulang untuk kembali ke sekolah. Tapi sebelum pulang, adik-adik memberikan kenang-kenangan sebagai ucapan terima kasih karena telah diijinkan untuk belajar di peternakan sapi dan melakukan berbagai hal baru.



Selasa, 17 September 2013

Serunya membuat tata tertib sendiri"Alto Stratus"

Peraturan/tata tertib merupakan salah satu dari bentuk keputusan yang harus ditaati dan dilaksanakan. Biasanya peraturan dibuat oleh seorang yang memiliki pengaruh besar misalnya pemimpin, guru dsb. Namun tidak jarang jika peraturan yang telah dibuat itu dilanggar begitu saja dikarenakan kesepakatan tata tertib hanya dibuat oleh satu belah pihak saja yaitu si pembuat aturan. Salah satu cara agar tata tertib bisa dipatuhi yakni harus dibuat sesuai kesepakatan bersama. Hal ini pula yang dilakukan oleh kak dewi dengan adik-adik alto stratus dihalaman belakang sekolah. Mereka sendirilah yang membuat suatu kesepakatan sekaligus hukuman apabila konsekuensi itu dilanggar. Hal ini tentunya akan membuat mereka dapat lebih bertanggung jawab terhadap diri mereka sendiri terutama jika berada di lingkungan manapun. Pemikiran secara demokratis yang ditanamkan sejak dini kelak dapat membawa anak-anak ke suatu perubahan yang lebih baik di masa depan.

Salah satu contoh peraturan dirumah dan sekolah yang dibuat oleh Lala :
Jika dirumah :
1.Harus berkata sopan denagn orang tua
2.Tidak boleh bermain terlalu  jauh dan lama
3.Tidak boleh nonton TV terlalu lama.
4.Tidak boleh membnagtah orang tua
5.harus belajar

Jika disekolah :
1.Tidak boleh terlambat masuk kelas
2.Tidak boleh membawa mainan dan hp kesekolah
3.Tidak boleh membuang sampah sembarangan
4.Berdoa dengan sungguh-sungguh
5.Harus menyelesikan tugas tepat waktu




Membuat jam dinding mainan "Alto Cumulus"


Siang ini adik-adik alto cumulus memiliki project seru. kira-kira apa ya....ayo tebak!!!Yuuuuuppsss, project membuat jam dinding mainan dari bahan recycle. Bahan dasarnya terbuat dari kardus bekas dan untuk angkanya ada yang membawa kalender yang sudah tidak terpakai/kalender bekas.
Setelah snack time, kak Ana dan kak Wahyu mengajak adik-adik menuju kehalaman untuk memulai aktifitas belajar. Semua bahan sudah siap termasuk gunting dan juga lem. Masing-masing adik menggunting kardus yang sudah dibawa dari rumah. Ada yang mengguntingnya berbentuk kotak dan juga lingkaran. Selesai membuat kardus, selanjutnya adalah menempel angka. Ada juga yang menuliskan angka disisi jam dengan spidol. Langkah terakhir adalah membuat jarum jam. "kak...kak lihat jamku sudah jadi",kata Aca. Rona bahagia terlihat diwajah adik-adik ketika berhasil menyelesaikan projectnya.


Yuuukkk...Bermain warna "Strato Cumulus"

Bermain adalah salah satu cara untuk mengembangkan ketrampilan motorik anak. Kak Devi dan kak Dhian menggunakan suatu permainan dalam menyampaikan materi kepada adik-adik. Permainan kali ini adalah bermain warna dengan air. Selain membantu adik-adik memahami materi, permainan dalam kegiatan ini juga memberikan berbagai manfaat, antara lain membangun suasana ceria dan meningkatkan kemampuan non akademis seperti sportivitas, kebersamaan dan kerja sama tim.
Tempat belajar kali ini berada diruang terbuka (outdoor). Semua adik-adik duduk rapi ditikar yang sudah disiapkan. Aturan mainnya, adik-adik dibagi secara kelompok. Per kelompok terdiri dari tiga orang kemudian kak Devi memberikan empat gelas plastik di masing-masing kelompok. Tiga gelas diisi air dan diberi warna merah, kuning dan biru.

Kak Devi   :"Coba adik-adik sekarang campur warna merah dan biru digelas yang masih kosong!"
Adik-adik  :"Wah kak kok warnanya berubah jadi ungu."
                   "iya kak, punyaku juga." seru kelompok lain.
Kak Devi   :"Oke, sekarang campur warna kuning dan biru. Kira-kira jadi warna apa ya?"
Adik-adik  :"Jadi warna hijau kak."
Kak Devi   :"Bagus...sekarang campur warna kuning dan merah. bim salabim jadi warna apa,prok..prok..prok."
Adik-adik   : (sambil menuangkan air)."Jadi warna oranye kak."
Tepuk hebat buat profesor  kecil kita karena telah sukses berksperimen warna. Indikator dari kegiatan ini adalah agar adik-adik dapat membedakan warna primer yaitu merah, kuning, biru dan menyebutkan warna baru hasil penggabungan.


Kreasi membuat pigura "Cumulus"

Seni adalah bahasa tanpa kata. Tak hanya merangsang kreativitas dan kecerdasan. Berkreasi melalui seni juga dapat menumbuhkan jiwa imajinasi anak. Orang yang sukses dalam hidupnya biasanya mampu berpikir kreatif, dan imajinatif. Dia mampu menciptakan hal-hal baru dari kekuatan imajinasinya. Berpikir kreatif dan imajinatif adalah kemampuan seseorang untuk mengasah kekuatan kreatif dan imajinatifnya dalam menciptakan hal-hal baru. Tak salah bila orang yang berpikir kreatif selalu diikuti dengan kemampuan imajinatif. Seperti halnya disekolah Lebah Putih, ada beberapa pembagian kelas untuk adik-adik TK dan salah satunya adalah kelas CI (Creative Imagination). Dengan adanya kelas CI ini,adik-adik diasah untuk memunculkanjiwa seni dan kreativitas masing-masing sesuai dengan kemampuan mereka.
Di kelas Cumulus, adik-adik berkreasi membuat pigura cantik dari bahan recycle. Semua terlihat serius membuat hiasan yang bagian luarnya ditempel kain perca penuh warna.  Satu per satu adik-adik cumulus dengan telaten menempel kain berukuran kecil  yang sebelumnya telah dibentuk sesuai keinginan masing-masing. Ada yang berbentuk ikan, kotak bahkan lingkaran. Pigura yang nantinya sudah jadi, bisa digunakan untuk bingkai foto bersama ayah bunda. Dan haasilnya....wow sungguh luar biasa. Semua hasil karyanya  bagus-bagus dan tak lupa juga untuk diberi nama agar hasil karyanya tidak tertukar dengan temannya.