Pada dasarnya kakak fasilitator adalah seorang pendidik. Pendidik
adalah orang dewasa
dengan segala kemampuan yang dimilikinya untuk dapat mengubah psikis
dan pola pikir anak didiknya dari tidak tahu menjadi tahu serta melatih
untuk menemukan jawaban sendiri. Salah satu yang paling penting
adalah performance guru di kelas. Bagaimana seorang fasilitator dapat
menguasai
keadaan kelas sehingga tercipta suasana belajar yang
menyenangkan. Dengan demikian fasilitator harus menerapkan metode pembelajaran yang menarik untuk anak didiknya dan salah satu diantaranya adalah kegiatan wawancara.
Ketika aku sedang berjalan, tiba-tiba ada salah satu adik bernama Nadia menghampiriku."Kak, saya dari kelas alto cumulus ingin menanyakan bagaimana sih cara kita untuk menghemat energi?".
Ternyata dikelas dua ini sedang ada project dari kak Ana dan kak Wahyu untuk mewawancarai beberapa orang, karena tema pembelajaran mereka kali ini adalah tentang energi. Beberapa pertanyaan juga terlontar seputar energi. Ditempat yang lain terlihat juga Rafi dan timnya juga sedang mewanwancarai bunda Septi yang kebetulan waktu itu sedang berada di Lebah Putih. Banyak sekali pembelajaran dari kegiatan wawancara ini. Adik-adik bisa belajar untuk berinteraksi dengan orang lain, belajar mengajukan pertanyaan yang terstruktur, belajar untuk menarik kesimpulan dan yang terpenting adalah belajar untuk berani. Setelah beberapa tim selesai melakukan wawancara, kemudian jawaban dari masing-masing orang dianalisis kemudian ditarik menjadi sebuah kesimpulan.